Mimpi
Masihkah aku bermimpi, ketika ada secercah realita. kenyataan akan kehidupan, kesombongan, keangkuhan dan ego-isme. Aku dan malam selalu bersama, melihat kearah tak terarah, mendengar kesunyian yg sangat menyakitkan. Malam tak pernah melupakan aku, ketika aku butuh kesunyian, malam kau terlalu baik dalam hal ini. Suatu ketika dimalamYg penuh api, aku bertanya pada sang sunyi, bisakah aku memelukmu. Dengan sapaan angin sejuk membuatku tahu, ketika aku sedih, disitulah malam memelukku. Seperti apa masa depan sebenarnya, seperti apa besok, jika ketika kita sendiri tak percaya hari ini. seperti apa itu manusia ketika kita sendiri membenci sunyi. Aku mencintai sunyi, karna hanya sunyi yg dapat membuatku sadar akan realitas dunia, sadar akan diriku yg tak berdaya ditengan kebisingan manusia dan mesin mesin kebodohan. Ib.